LBP

LBP


Definisi Low Back Pain Myogenik
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri local maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawa sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri kea rah tungkai dan kaki. LBP yang lebih dari 6 bulan disebut kronik (Wagiu, 2005)  
Nyeri punggung bawah miogenik berhubungan dengan stress/strain otot punggung, tendon, ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari hari berlebihan. Nyeri barsifat tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat terlokalisir atau dapat meluas ke sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai dengan hipertensi, parestesi, kelemahan atau defisit neorologis. Bila batuk atau bersin tidak menjalar ke tungkai.
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
§  Acute low back pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang acute terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.
§  Chronic low back pain
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 6 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritisrheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.
1. Etilogi
penyebab terjadinya LBP miogenik antara lain :
1) Ketegangan otot
Ketegangan otot dapat timbul disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga akan memendekan otot-otot yang akhirnya menimbulkan nyeri. Nyeri juga dapat timbul karena regangan yang berlebihan pada perlekatan otot terhadap tulang.
2) Spasme / kejang otot
Spasme / kejang otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba dimana jaringan otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang / kaku / kurang pemanasan.Spasme otot ini memberi gejala yang khas, ialah dengan adanya kontraksi otot akan disertai rasa nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaligus menambah kontraksi. Akan terjadi lingkaran suatu nyeri, kejang atau spasme dan ketidak mampuan bergerak.
3) Defisiensi otot
Defisiensi otot dapat disebabkan oleh kurangnya latihan sebagai akibat dari tirah baring yang lama maupun immobilisasi.
4) Otot yang hipersensitif
Otot yang hipersensitif akan menciptakan satu daerah kecil yang apabila dirangsang akan menimbulkan rasa nyeri ke daerah tertentu. Daerah kecil tadi disebut sebagai noktah picu (trigger point). Dalam pemeriksaan klinik terhadap penderita nyeri punggung bawah (NPB), tidak jarang dijumpai adanya noktah picu ini. Titik ini bila ditekanakan menimbulkan rasa nyeri bercampur rasa sedikit nyaman.
Secara garis besar LBP Miogenik berhubungan dengan stress/ strain otot-otot punggung, tendon dan ligament yang biasanya ada bila melakukan aktivitas sehari-hari secara berlebihan, seperti mengangkat beban berat dengan cara yang salah, posisi berdiri/ duduk lama dengan cara yang sala. Nyeri dapat bersifat tumpul, intensitas bervariasi seringkali menjadi kronik, dapat terlokalisir atau meluas sekitar glutea. Nyeri ini tidak disertai parestesi, deficit neurologi. Bila bentuk atau bersin nyeri tidak menjalar ke tungkai. Masalah nyeri pinggang yang timbul akibat aktivitas yang berlebihan dalam waktu lama akan menyebabkan ketegangan pada otot, nyeri, keterbatasan mobilitas sendi lumbal.
Factor mekanik sebagai penyebab utama dari LBP di masyarakat dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu :
§  Statik
LBP pada tipe ini terjadi karena kesalahan postur seperti kepala menunduk ke depan, bahu melengkung ke depan, perut menonjol ke depan dan lordosis lumbal berlebihan. Hal ini akan berakibat otot-otot pinggang menjadi tegang, sehingga suplai darah ke otot pinggang yang mengangkut oksigen menjadi terhambat dan otot kekurangan oksigen yang berakibat timbulnya nyeri pada area punggung bawah.
§  Dinamik
Dalam keadaan normal gerakan tulang berlangsung dan terintegrasi dengan baik dan terjadi pembatasan oleh otot dan ligament. Agar tidak menimbulkan keluhan nyeri, gerakan tidak boleh melanggar keterbatasan-keterbatasan ini karena akan berakibat terjadi peregangan tulang pinggang. Pergerakan tulang pinggang adalah cidera regangan pada ligamentum, tendon dan otot pinggang. Regangan akan menyebabkan luka yang sangat kecil pada organ tersebut sehingga timbul rasa nyeri pada pinggang (Sadeli HA, Tjahjor, B. 2001, dan Feske SK, Greenberg SA. 2003).
2. Patofisiologi
Pada kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot ekstensor lumbal lebih lemah dibanding otot fleksor, sehingga tidak kuat mengangkat beban. Otot sendiri sebenarnya tidak jelas sebagai sumber nyeri, tetapi muscle spindles jelas diinervasi sistem saraf simpatis. Dengan hiperaktifitas kronik, muscle spindles mengalami spasme sehingga mengalami nyeri tekan. Perlengketan otot yang tidak sempurna akan melepaskan pancaran rangsangan saraf berbahaya yang mengakibatkan nyeri sehingga menghambat aktivitas otot.
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala nyeri punggung bawah akibat miogenik adalah onset/waktu timbulnya bertahap, nyeri difus (setempat) sepanjang punggung bawah,tenderness pada otot-otot punggung bawah, lingkup gerak sendi (LGS) terbatas,tanda-tanda gangguan neurologis tidak ada.












refrensi
https://fisionesia.wordpress.com/tag/pengertian-lbp/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERAPI LILIN ( PARAFFIN BATH)

MICROWAVE DIATHERMY (MWD)

ADAPTASI SUHU TUBUH TERHADAP LATIHAN DAN EFEK CEDERA DI CUACA PANAS DAN DINGIN