Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit
Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit
Sistem
informasi rumah sakit tidak dapat lepas kaitannya dengan sistem informasi
kesehatan karena sistem ini merupakan aplikasi dari sistem informasi kesehatan
itu sendiri. Untuk itu, perlu kita mengetahui sedikit tentang sistem informasi
rumah sakit yang ada di Indonesia, mulai dari rancang bangun (desain) sistem
informasi rumah sakit hingga pengembangannya.
Untuk menyusun
SIRS digunakan 4 pertanyaan sederhana sebagai berikut:
a. Apa fungsi/tugas utama dari rumah sakit ?
Jawaban pada umumnya adalah layanan kesehatan
b. Apa objek/sasaran dari fungsi/tugas utama
rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah pasien/penderita
c. Dukungan operasional apa saja yang
diperlukan oleh rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah tenaga kerja,
keuangan dan sarana/prasaran
d. Sistem apa yang dibutuhkan untuk mengelola
rumah sakit tersebut ? Jawaban pada umumnya adalah manajemen rumah sakit.
Berdasarkan jawaban tersebut, maka SIRS
terdiri dari:
a. Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola
kegiatan layanan kesehatan.
b. Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data
pasien.
c. Subsistem Personalia, yang mengelola data
maupun aktivitas tenaga medis maupun tenaga administratif rumah sakit.
d. Subsistem Keuangan, yang mengelola
data-data dan transaksi keuangan.
e. Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola
sarana dan prasarana yang ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan
medis, persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
f. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang
mengelola aktivitas yang ada didalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan
data untuk perencaan jangka panjang, jangka pendek, pengambilan keputusan dan
untuk layanan pihak luar.
Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit
Dalam melakukan pengembangan SIRS, pengembang haruslah bertumpu
dalam 2 hal penting yaitu “kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS” dan “sasaran
pengembangan SIRS” tersebut. Adapun kriteria dan kebijakan yang umumnya
dipergunakan dalam penyusunan spesifikasi SIRS adalah sebagai berikut :
a. SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem
dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu.
b. SIRS harus mampu mengaitkan dan
mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu
sistem yang terpadu.
c. SIRS dapat menunjang proses pengambilan
keputusan dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional
pada berbagai tingkatan.
d. SIRS yang dikembangkan harus dapat
meningkatkan daya-guna dan hasil-guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem
informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan.
e. SIRS yang dikembangkan harus mempunyai
kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang.
f. Usaha pengembangan sistem informasi yang
menyeluruh dan terpadu dengan biaya investasi yang tidak sedikit harus
diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti (rate of return)
dalam waktu yang relatif singkat.
g. SIRS yang dikembangkan harus mampu
mengatasi kerugian sedini mungkin.
h. Pentahapan pengembangan SIRS harus
disesuaikan dengan keadaan masing-masing subsistem serta sesuai dengan kriteria
dan prioritas.
i. SIRS yang dikembangkan harus mudah
dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas yang awam sekalipun terhadap
teknologi komputer (user friendly).
j. SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin
menekan seminimal mungkin perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna
SIRS di Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru.
k. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang
mempunyai dampak yang kuat terhadap pengembangan SIRS.
Atas dasar dari penetapan kriteria dan
kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan sasaran
pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran Jangka Pendek Pengembangan SIRS,
sebagai berikut:
a. Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik
yang bersifat pemeriksaan atau pengawasan (auditable) maupun dalam
hal pertanggungjawaban penggunaan dana (accountable) oleh unit-unit yang
ada di lingkungan rumah sakit.
b. Terbentuknya sistem pelaporan yang
sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap dan terpadu.
c. Terbentuknya suatu sistem informasi yang
dapat memberikan dukungan akan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu
melalui dukungan data yang bersifat dinamis.
d. Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna
seluruh unit organisasi dengan menekan pemborosan.
e. Terjaminnya konsistensi data.
f. Orientasi ke masa depan.
g. Pendayagunaan terhadap usaha-usaha
pengembangan sistem informasi yang telah ada maupun sedang dikembangkan, agar
dapat terus dikembangkan dengan mempertimbangkan integrasinya sesuai.
Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis
komputer (Computer Based Hospital Information System) memang sangat
diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era globalisasi, namun untuk
membangun sistem informasi yang terpadu memerlukan tenaga dan biaya
yang cukup besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar tidak
hanya dalam pengembangannya, namun juga dalam pemeliharaan SIRS
maupun dalam melakukan migrasi dari sistem yang lama pada sistem
yang baru. Selama manajemen rumah sakit belum menganggap bahwa informasi adalah
merupakan aset dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan
tenaga tersebut diatas dirasakan sebagai beban yang berat, bukan
sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan akaninformasi. Kalau informasi telah
menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk pengembangan,
pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya masuk dalam
kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah
sakit itu.Perlu disadari sepenuhnya, bahwa penggunaan teknologi informasi
dapatmenyebabkan ketergantungan, dalam arti sekali mengimplementasikan
danmengoperasionalkan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya terpaksa harus
menggunakan teknologi informasi. Hal ini disebabkan karena perubahan dari
sistem yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat
tidak menguntungkan bagi rumah sakit tersebut.
Perangkat lunak SIRS siap pakai yang tersedia
di pasaran pada saat ini sebagian besar adalah perangkat lunak SIRS yang hanya
mengelola sebagian sistem atau beberapa subsistem dari SIRS. Untuk dapat
memilih perangkat lunak SIRS siap pakai dan perangkat keras yang akan
digunakan, maka rumah sakit tersebut harus sudah memiliki rancang bangun
(desain) SIRS yang sesuai dengan kondisi dan situasi rumah.
refrensi
Komentar
Posting Komentar